China Tolak Dilabeli sebagai Negara Maju, Pilih Jadi Negara Berkembang

Jakarta, CNN Indonesia --

China menolak untuk dilabeli sebagai negara maju sesuai kehendak Amerika Serikat nan menginginkannya. Negeri Tirai Bambu ini bersikeras mempertahankan status sebagai negara berkembang.

Status negara berkembang China memang telah diakui oleh dunia. Bahkan, ahli bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA), Wang Wenbin, menyebut bahwa status negara berkembang China didukung oleh fakta-fakta konkret.

"Status China sebagai negara berkembang mempunyai dasar nan kokoh nan diakui oleh WTO dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. Status ini tidak boleh lepas dari China," ujar ahli bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Jumat (12/5).

Wang menyatakan, kebenaran konkret China sebagai negara berkembang adalah seperti Produk Domestik Bruto tahun 2022 sebesar 12.741 dolar AS alias seperlima dari negara ekonomi maju dan seperenam dari AS.

Untuk urusan Produk Nasional Bruto, China berada di urutan ke-68 dan Indeks Pembangunan Manusia menduduki ranking ke-79 bumi pada 2021, seperti negara-negara besar berkembang lainnya.

Meski begitu, China telah menyumbang rata-rata 38,6 persen pertumbuhan ekonomi bumi alias lebih besar dibandingkan kontribusi negara-negara maju nan tergabung dalam G7 dalam periode 2013-2021.

Dia menuturkan, selama bertahun-tahun China bekerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dalam memperjuangkan pembangunan nasional secara bebas dan kepentingan bersama.

"AS tidak dapat memutuskan apakah China berstatus sebagai negara berkembang alias bukan," ucap Wang menanggapi Kongres AS nan menentang status negara berkembang China di WTO.

Sebelumnya, Kongres AS meminta Departemen Luar Negeri AS tidak mengategorikan China sebagai negara berkembang. Wang berpendapat, upaya AS itu untuk menabur bibit perselisihan antara China dan negara-negara berkembang lainnya.

"Tetapi China tidak bakal jatuh dalam perangkap itu. China bakal tegas mempertahankan status negara berkembang dan meningkatkan solidaritas dengan negara-negara berkembang lainnya," terang Wang.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]