Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mendampingi Presiden Jokowi pada kegiatan KTT Peringatan 45 tahun hubungan ASEAN-Uni Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (14/12). (Foto: Arsip PELH)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Airlangga Hartarto, mendampingi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), pada kegiatan KTT Peringatan 45 tahun hubungan ASEAN-Uni Eropa (ASEAN-EU Commemorative Summit) di Brussels, Belgia, Rabu (14/12).
Kehadiran Jokowi dalam kesempatan KTT tersebut mempunyai makna krusial mengingat Indonesia bakal memegang Keketuaan ASEAN pada 2023. Dia pun menegaskan pentingnya kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) nan didasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan, kudu berkontribusi pada pemulihan ekonomi nan inklusif.
"Dengan pembangunan nan inklusif dan berbobot tambah bakal mendukung ketahanan ekonomi bumi nan berkeadilan. Kemitraan nan dijalin antar dua organisasi internasional terbesar di bumi ini juga kudu membangun masa depan nan hijau dan berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (15/12).
Di tengah melemahnya ekonomi dunia akibat dampak pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik, area Asia Tenggara merupakan area nan mengalami pertumbuhan ekonomi cukup baik dibandingkan dengan area lain di dunia. Oleh lantaran itu, dia menegaskan, kerja sama ekonomi ini tentunya dapat memberikan faedah dan untung nan besar.
Mengutip survei nan dilakukan oleh EU-ASEAN Business Council pada September 2022, disebutkan bahwa 63 persen responden menyatakan area ASEAN sebagai area nan memberikan kesempatan ekonomi nan lebih besar.
Sementara itu, 69 persen responden berambisi pasar ASEAN bakal menjadi area nan banyak meraup untung secara global, dan 97 persen menginginkan UE untuk mempercepat perundingan FTA dengan negara-negara di area ASEAN.
Indonesia juga mengharapkan support dari Uni Eropa untuk agenda prioritas Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dengan tema nan diusung 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'. Agenda prioritas Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023 antara lain recovery rebuilding, digital transformation, dan sustainability.
"Agenda tersebut juga selaras dengan prioritas Uni Eropa terkait rumor konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, dan transportasi, ditambah lagi dengan concern Uni Eropa terhadap persoalan krisis pangan dan krisis finansial global," imbuh Jokowi.
Dalam kesempatan KTT Peringatan ASEAN-UE tersebut, pihak UE telah menyampaikan komitmen untuk memobilisasi biaya investasi di area Asia Tenggara sebesar EUR10 miliar melalui skema 'Global Gateway' nan bakal difokuskan di sektor energi, transportasi, digitalisasi, pendidikan, serta mendorong trade and sustainable value chains.
Dukungan UE ini diharapkan bakal dapat mendukung upaya transisi daya di Kawasan Asia Tenggara menuju ekonomi hijau dan juga bakal membuka kesempatan ekonomi dan lapangan pekerjaan nan lebih besar.
KTT ASEAN-UE kali ini dihadiri oleh 7 Kepala Negara dari 9 Negara di area ASEAN nan diundang (kecuali Myanmar). Sedangkan dari pihak Uni Eropa dihadiri oleh 22 Kepala Negara dari 27 negara nan berasosiasi ke dalam Uni Eropa.
Sehari sebelum penyelenggaraan KTT 45 Tahun Hubungan ASEAN-Uni Eropa, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo, menghadiri dan memberikan keynote address di dalam kegiatan 10th ASEAN-EU Business Summit dan C-Suite Luncheon.
Selain menyampaikan sambutan pembuka, di sela-sela kegiatan business summit Menko Airlangga juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan Executive Vice President/Trade Commissioner Komisi Eropa Valdis Dombrovskis, Komisioner Eropa untuk Kerja Sama Internasional Jutta Urpilainen, serta State Secretary of Ministry for Foreign Affairs Swedia Mr.Hakan Jevrell.
Di samping itu, Airlangga juga melakukan audiensi dengan beberapa perwakilan perusahaan nan datang dalam EU-ASEAN Business Summit nan bergerak di bagian pelayaran dan logistik, industri sporting goods dan data software.
Hubungan kemitraan ASEAN - UE pertama kali dikukuhkan pada 1977 dan dilembagakan setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ASEAN-EEC pada 7 Maret 1980. Pada 2020, hubungan tersebut ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis.
Kegiatan KTT ASEAN-UE merupakan salah satu dari sejumlah agenda internasional nan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun ini, menyusul KTT ASEAN di Phnom Penh, KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia di Bali, dan KTT APEC di Bangkok, nan semuanya diselenggarakan sepanjang bulan November 2022 nan lalu.
Total perdagangan ASEAN-UE pada 2021 mencapai USD268,9 miliar, meningkat sebesar 18.6 persen dibandingkan 2020. Nilai tersebut menjadikan UE sebagai mitra jual beli terbesar ASEAN ketiga setelah RRT dan AS.
Foreign Direct Investment (FDI) UE ke ASEAN mencapai USD26,5 miliar pada 2021, dan menjadikan UE sebagai sumber FDI terbesar kedua di ASEAN setelah RRT.
Secara bilateral, nilai perdagangan Indonesia-UE pada 2021 sebesar USD29,1 miliar dengan ekspor sebesar USD18 miliar dan impor sebesar USD11,1 miliar. Sementara investasi langsung UE ke Indonesia sebesar USD2,5 miliar alias sebesar USD11,9 miliar selama periode 2017-2021.
Dalam rangkaian kegiatan KTT ASEAN - UE di Brussels ini, Presiden Joko Widodo turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Sekretaris Negara, serta Duta Besar LBBP RI untuk Belgia, Luksemburg dan UE.
(rir)