Eror BSI dan Derita Perut Mahasiswa Aceh Karena Kehabisan Uang Makan

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Mahasiswa di Aceh berjulukan Farhan curhat eror nan terjadi pada BSI sejak Senin (8/5) lampau membuatnya kehabisan duit untuk makan. Mahasiswa di Aceh berjulukan Farhan curhat eror nan terjadi pada BSI sejak Senin (8/5) lampau membuatnya kehabisan duit untuk makan. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA).

Aceh, CNN Indonesia --

Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Syiah Kuala Farhan mengingat betul gimana dirinya kudu berkeliling Banda Aceh hingga Aceh Besar hanya untuk mencari ATM BSI yang normal untuk menarik duit pada Senin (8/5) lalu.

Saat itu dia belum tahu layanan ATM dan mobile banking  PT BSI mengalami gangguan sistem. Maklum, uangnya saat itu hanya tersisa di rekening BSI.

Uang nan hendak ditarik itu untuk keperluan makan dan lainnya. Namun hingga menjelang Maghrib, dia baru mengetahui bahwa BSI eror dan layanan transaksi di ATM tak bisa digunakan sama sekali.

Padahal, dia tak memegang duit sama sekali. Tak hanya itu, dia juga belum makan.

"Dari pagi itu belum makan dan kudu mutar-mutar Banda Aceh sampe malam untuk cari ATM BSI nan normal. Tapi tidak ada," kata Farhan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/5).

Farhan bercerita dia tak sendiri. Rekan satu tempat kostnya juga bernasib sama. Sebagai pelanggan BSI, ia dan temannya kudu memutar otak untuk bisa mencari duit cash untuk makan.

Ia sebenarnya berupaya meminjam duit ke sebagian rekan dan apalagi saudaranya. Namun, jawabannya tetap sama. Mereka juga menggunakan bank BSI.

Hingga pukul 23:00 WIB, Farhan baru mendapat pinjaman duit dari rekannya nan mempunyai duit cash. Tapi duit tersebut hanya cukup untuk sekali makan dengan angan keesokan harinya bank BSI kembali normal.

Namun, angan itu sirna. Layanan transaksi pada Selasa siang (9/5) tak juga normal meskipun BSI mengumumkan sudah normal bertahap.

Farhan berupaya ke instansi bagian Bank BSI dekat kampusnya untuk menarik uang.

"Mereka bilang saat itu belum bisa. Jadi banyak nan antre dan kecewa," ujarnya.

Dirinya baru bisa melakukan transaksi pada Rabu (10/5) pagi sekitar pukul 09:00 WIB di ATM BSI di area Darussalam meski antrean nan panjang.

[Gambas:Video CNN]

"Gak semua ATM bisa waktu itu. Kalau pun bisa, jika telat datang duit di dalamnya lenyap ditarik," katanya.

Selain Farhan, pedagang upaya konter isi token listrik, pulsa dan top up e-wallet di daerah Punge, Banda Aceh, Zulkifli juga merugi akibat eror BSI. Ia mengaku merugi lantaran layanan mobile banking BSI eror.

Selama 3 hari dia terpaksa menutup lapaknya lantaran akses m-banking BSI tetap belum bisa digunakan.

Padahal per hari dia bisa mendapat untung hingga Rp300 ribu dari upaya tersebut.

"Semua itu lewat m-banking BSI. Kalau eror apa nan mau kami jual? mau tarik duit tidak bisa apalagi transfer. Buka aplikasi aja tidak bisa," ucapnya.

Meski pada Kamis pagi sudah mulai bisa bertransaksi, dia memilih untuk menarik semua uangnya di BSI dan dipindah ke bank lain.

Mereka berambisi Pemerintah Aceh bisa mengembalikan bank konvensional agar pilihan penduduk untuk menggunakan layanan perbankan bisa bervariasi dan tidak hanya berjuntai pada BSI ataupun bank milik Pemerintah Aceh ialah Bank Aceh Syariah.

Pantauan CNNIndonesia.com, layanan m-banking BSI, pada hari ini sudah mulai normal kembali. 

(dra/agt)

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas