Harga Pasta Melonjak 17,5 Persen, Italia Bentuk Komisi Khusus

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Harga pasta di Italia melonjak 17,5 persen pada Maret dibanding periode nan sama tahun lalu, padahal nilai bahan baku turun. Harga pasta di Italia melonjak 17,5 persen pada Maret dibanding periode nan sama tahun lalu, padahal nilai bahan baku turun. (FoodiesFeed/Jakub Kapusnak)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga pasta di Italia melonjak 17,5 persen pada Maret dibanding periode nan sama tahun lalu. Harganya melesat dua kali lipat dari rata-rata inflasi nasional. Pasta tetap mahal meski harga bahan bakunya, gandum, turun beberapa bulan terakhir.

Pemerintah sampai membentuk komisi unik untuk menangani inflasi pasta ini. Menteri Perindustrian Adolfo Urso mengetuai komisi tersebut. Adapun anggotanya mencakup parlemen, produsen pasta dan konsumen untuk membahas strategi meredakan kenaikan harga.

Krisis pasta dinilai genting lantaran merupakan makanan nan paling dicintai serta krusial secara budaya. Rata-rata orang Italia mengkonsumsi sekitar 23 kg pasta per tahun.

Setelah pembicaraan darurat, komisi menyebut nilai pasta menunjukkan tanda-tanda penurunan meskipun tipis, serta bakal turun signifikan beberapa bulan mendatang.

Pemerintah bakal terus memantau nilai di pasaran untuk melindungi konsumen, serta memastikan ada pengurangan nan signifikan dari sisi bahan baku hingga biaya energi.

Rabu (10/5) lalu, pihak Kementerian Perindustrian menjelaskan para produsen pasta menjamin kenaikan nilai ini berkarakter sementara. Mahalnya pasta lantaran 'membuang stok lama' saat biaya bahan baku tengah tinggi.

Assoutenti, golongan kewenangan konsumen, menuding invasi Rusia ke Ukraina telah memicu tsunami nilai tinggi beberapa bahan baku pasta.

"Hari ini situasinya tampak berbeda lantaran beberapa biaya telah turun," kata Presiden Assoutenti Furio Truzzi, dikutip CNN Business, Jumat (12/5).

Sayangnya, inflasi pasta ini tak begitu menguntungkan petani gandum. Coldiretti, asosiasi petani terbesar Italia, menyebut nilai gandum jenis durum turun 30 persen sejak Mei 2022.

[Gambas:Video CNN]

(pta/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas