Kemendag Jawab Kenapa RI Impor Broken Rice

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Kemendag mengungkapkan argumen Indonesia mengimpor broken rice alias beras patah sebanyak 284,50 ribu ton selama Januari hingga November 2022. Kemendag mengungkapkan argumen Indonesia mengimpor broken rice alias beras patah sebanyak 284,50 ribu ton selama Januari hingga November 2022. (Pixabay/ImageParty).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan argumen Indonesia mengimpor broken rice atau beras patah sebanyak 284,50 ribu ton selama Januari hingga November 2022.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan broken rice digunakan untuk bahan baku industri.

"Broken rice untuk bahan baku industri," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/12).

Senada, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengungkapkan broken rice biasanya digunakan untuk industri bihun.

Namun, dia menilai broken rice semestinya tidak diimpor lantaran banyak penggilingan padi mini nan menghasilkan jenis beras tersebut.

"Alasannya selalu ada saja nan susah ngumpulinnya, kualitasnya rendah dan harganya lebih mahal daripada impor. Yang jelas importir ingin mudah dengan untung banyak," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 326,45 ribu ton sepanjang Januari hingga November 2022.

Impor itu didominasi oleh beras patah namalain broken rice, other than of kind used for animal feed (HS 10064090) dengan share 87,15 persen.

Selain broken rice, other than of kind used for animal feed (HS 10064090), impor beras RI juga mencakup glutinous rice (HS 10063030) sebanyak 26,23 ribu ton alias 8,03 persen. Selanjutnya other fragrant rice (HS 10063070) sebanyak 7,1 ribu ton alias 2,17 persen dan semi-milled or wholly milled rice (HS 10063099) sebanyak 6,55 juta ton alias 2,01 persen.

Lalu, basmati rice (HS 10063050) sebanyak 1,76 ribu ton alias 0,54 persen, hom mali rice (HS 10063040) sebanyak 0,3 ribu ton alias 0,09 persen, dan beras lainnya sebanyak 0,01 ribu ton.

[Gambas:Video CNN]

(fby/dzu)

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas