Kinerja Ekspor Impor RI Turun Meski Neraca Dagang Kembali Surplus

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat keahlian ekspor impor Indonesia pada November 2022 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat keahlian ekspor impor Indonesia pada November 2022 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor impor Indonesia pada November 2022 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyebut ekspor Indonesia pada bulan lampau mencapai US$24,12 miliar alias turun 2,46 persen dibandingkan ekspor Oktober

"Saya bakal menyampaikan perkembangan ekspor November 2022 secara bulan ke bulan nilai ekspor November 2022 mencapai US$24,12 miliar alias turun sebesar 2,46 persen dibanding bulan sebelumnya," ungkapnya dalam konvensi pers, Kamis (15/12).

Kendati, secara tahunan alias year on year (yoy), ekspor Indonesia pada November 2022 naik 5,8 persen.

Habibullah menuturkan ekspor nonmigas pada November 2022 mencapai US$22,99 miliar, turun 1,94 persen dibandingkan dengan Oktober 2022, namun naik 6,88 persen jika dibandingkan dengan November 2021.

Penurunan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan maupun nabati sebesar US$577,6 juta alias 16,62 persen. Sedangkan peningkatan terjadi pada ekspor logam mulia dan perhiasan/ permata sebesar 87,19 persen alias senilai US$292,2 juta.

Di saat nan sama, ekspor migas juga turun 11,85 persen dari US$1,29 miliar pada Oktober 2022 menjadi US$1,14 miliar pada November 2022. Sementara, secara tahunan ekspor migas turun 15,23 persen.

Habibullah mengatakan selain ekspor, penurunan juga terjadi pada impor. Nilai impor Indonesia November 2022 mencapai US$18,96 miliar, turun 0,91 persen dibandingkan Oktober 2022. Sementara, secara tahunan keahlian impor turun 1,89 persen.

Dari sektornya, impor migas pada November 2022 senilai US$2,80 miliar, turun 16,64 persen dibandingkan Oktober 2022 alias turun 7,30 persen dibandingkan November 2021.

Sedangkan, impor nonmigas November 2022 senilai US$16,16 miliar, naik 2,45 persen dibandingkan Oktober 2022 alias turun 0,89 persen dibandingkan November 2021.

Penurunan impor golongan peralatan nonmigas mencapai US$91,6 juta alias 25,28 persen. Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$222,8 juta alias 8,5 persen.

Adapun tiga negara pemasok peralatan impor nonmigas terbesar selama Januari-November 2022 adalah China sebesar US$61,39 miliar alias 34,03 persen, Jepang US$15,58 miliar alias 8,64 persen, dan Thailand US$10,09 miliar alias 5,60 persen.

Untuk impor nonmigas dari Asean senilai US$30,38 miliar alias 16,84 persen dan Uni Eropa US$10,42 miliar alias 5,77 persen.

Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia November 2022 surplus US$5,16 miliar alias setara dengan Rp80,6 triliun. Surplus ini merupakan nan ke-31 bulan berturut-turut.

Surplus terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$6,83 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,67 miliar.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/dzu)

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas