Klaim BPJS Ketenagakerjaan 2022 Cair Rp49 T, Terbanyak JHT

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

BPJS Ketenagakerjaan mencatat pencairan klaim mencapai Rp49,04 triliun sepanjang 2022. Realisasi ini meningkat dibandingkan 2021 nan sebanyak Rp42,77 triliun. BPJS Ketenagakerjaan mencatat pencairan klaim mencapai Rp49,04 triliun sepanjang 2022. Realisasi ini meningkat dibandingkan 2021 nan sebanyak Rp42,77 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta, CNN Indonesia --

BPJS Ketenagakerjaan mencatat pencairan klaim kepesertaan capai Rp49,04 triliun sepanjang 2022. Realisasi ini meningkat 14,62 persen dibandingkan 2021, Rp42,77 triliun.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan klaim ini paling banyak berasal dari program Jaminan Hari Tua (JHT). Ini menandakan bahwa tetap banyak pekerja nan terimbas akibat perekonomian nan susah lantaran covid-19.

Selain itu, klaim JHT juga naik seiring dengan rencana pemerintah untuk mencairkan biaya pada saat berumur 56 tahun alias pensiun nan kemudian dibatalkan.

Secara rinci, klaim JHT saja pada tahun lampau mencapai Rp43,24 triliun alias naik 17 persen dari 2021 nan sebesar Rp37 triliun. Klaim sepanjang 2022 tercatat sebanyak 3,39 juta kasus.

"Maret tahun lampau sempat meningkat tinggi klaim JHT lantaran sempat terbit Permenaker 2 Tahun 2022 pada saat JHT mau dikembalikan fungsinya jadi boleh klaim umur 56 tahun. Tapi akhirnya aspirasi dari seluruh pekerja menginginkan seperti semula," ujar Anggoro dalam Public Expose BPJS Ketenagakerjaan di kantornya, Jumat (12/5).

Deputi Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Oni P Marbun mengatakan dari realisasi pencairan klaim JHT ini, ada dua sektor nan paling meningkat signifikan, ialah pariwisata dan perhotelan.

"Karena kan memang mereka paling rentan kena PHK selama pandemi kemarin," jelasnya.

Klaim terbanyak kedua berasal dari program Jaminan Kematian (JK) sebesar Rp2,70 triliun alias turun 15 persen dari Rp3,16 triliun di 2021. Lalu, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp2,39 triliun naik 34 persen dari Rp1,79 triliun di 2021.

Selanjutnya, klaim Jaminan Pensiun (JP) tercatat sebanyak Rp649,41 miliar alias turun 12 persen dibandingkan 2021 nan sebanyak Rp735,95 miliar serta Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp44,51 miliar sepanjang 2022.

Sepanjang 2022, BPJS Ketenagakerjaan juga sukses membukukan pendapatan iuran sebanyak Rp88,31 triliun alias naik 10 persen dibandingkan 2021 nan terealisasi Rp80,25 triliun.

Kemudian, biaya nan diinvestasikan juga naik 14 persen dari Rp542,37 triliun di 2021 menjadi Rp615,74 triliun di 2022. Di mana hasil investasi tercatat sebanyak Rp39,44 triliun di 2022.

Dengan realisasi ini, maka sampai akhir tahun lampau jumlah aset BPJS juga sukses tumbuh 14 persen dari Rp552,08 triliun di 2021 menjadi Rp628,76 triliun di 2022.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas