Dinas Pariwisata Bali menyebut okupansi hotel di Bali bisa menembus 80 persen jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). (Getty Images/Agung Parameswara).
Denpasar, CNN Indonesia --
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dari Dinas Pariwisata Bali Ida Ayu Indah menyebut rata-rata kedatangan wisatawan asing lewat jalur udara mencapai 13 ribu per hari dan 15 ribu untuk pengunjung domestik.
"Semakin dekat dengan Natal dan Tahun Baru (Nataru), semakin meningkat (wisatawan nan datang) dan lebih banyak lagi," ujar Ayu dihubungi, Kamis (15/12).
Perhitungannya, pengunjung asing bakal mencapai 15 ribu orang nan datang per hari mendekati Nataru. Sementara, untuk pengunjung domestik bisa mencapai 17 ribu per hari.
Angka itu apalagi belum memperhitungkan pengunjung nan datang lewat jalu darat alias laut, seperti Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gilimanuk, dan Pelabuhan Padangbai.
"Karena Bali ada tiga akses, udara, laut, dan darat, jadi pengunjung nan datang bisa tambah banyak lagi," terang Ayu.
Perkiraannya, puncak kehadiran pengunjung ke Pulau Dewata terjadi H-3 sebelum Tahun Baru 2023. Pada saat itu, diperkirakan banyak pekerja nan mulai mengambil libur kerja.
Sementara, tingkat okupansi hotel saat ini sudah mencapai 60 persen di area Kuta, Nusa Dua, Kabupaten Badung, dan Sanur, Denpasar, serta Ubud.
Pada saat puncak kehadiran wisatawan, maka okupansi alias tingkat kediaman hotel bisa tembus 70 persen hingga 80 persen.
"Prediksi sampai 80 persen saat Nataru. Tetapi itu menyebarnya di sekitar sana juga, Kuta, Nusa Dua, Sanur, Ubud. Mudah-mudahan kelak pengunjung bisa mencapai ke daerah Karangasem alias Singaraja alias Buleleng, dan lainnya," imbuh Ayu.
Kedatangan pengunjung merayakan libur Nataru sekaligus mementahkan berita hoaks soal ketakutan turis asing ke Bali di tengah pasal zina dalam KUHP nan baru disahkan.
[Gambas:Video CNN]
(kdf/bir)