Omzet UMKM Ini Melesat Setelah Dibimbing SETC

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Sampoerna | CNN Indonesia

Senin, 19 Des 2022 12:45 WIB

Bagikan :  

Peningkatan omzet ini dirasakan UMKM setelah mendapat training dan bimbinga dari PT HM Sampoerna lewat Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sukses meningkatkan omzet penjualannya setelah mengikuti pengarahan dan pelatihan. (Foto: Arsip Sampoerna_

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sukses meningkatkan omzet penjualannya setelah mengikuti pengarahan dan pelatihan. Hal ini tentunya ikut membantu roda perekonomian di daerah tersebut.

Peningkatan omzet ini dirasakan pelaku UMKM setelah mendapat training dan bimbinga secara aktif dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/HMSP). Hal ini dilakukan suapaya UMKM dapat semakin bersaing.

Program pengarahan itu dilakukan Emiten perusahaan tembakau lewat Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), nan berada dalam payung program Sampoerna Untuk Indonesia.

Berlokasi 65 km di selatan kota Surabaya, SETC dengan akomodasi pendukung nan berbasis di Kabupaten Pasuruan menjadi inkubator bagi sejumlah UMKM daerah sekitar, mulai dari Surabaya hingga Malang, apalagi seluruh Indonesia.

SETC secara rutin memberikan training kepada UMKM, baik itu secara virtual maupun secara langsung dengan kapabilitas 25 orang. Pendampingan dan pengarahan diberikan kepada seluruh UMKM tanpa memandang kelamin dan usia.

Bagi UMKM, kehadiran SETC menjadi laboratorium krusial demi meningkatkan kapasitas, baik itu dari sisi hardskill maupun softskill. Lasti Suhartini, nan berasal dari Malang, mengatakan bahwa SETC mempunyai pengaruh signifikan baginya, khususnya ketika situasi pandemi dua tahun lampau lagi tinggi-tingginya.

Perempuan dengan latar belakang arsitektur, namun mempunyai kegemaran di bagian mode, mengaku sangat terbantu dengan pengarahan dari SETC selama pandemi. Memulai upaya dengan produksi masker, sekarang Lasti mulai merambah ke upaya baju lukis sesuai dengan passion nan dimiliki.

Saat ini, Lasti mengaku bisa mengembangkan bisnisnya nan sekarang mempunyai omzet di kisaran Rp8-10 juta per bulan. Pada saat ramai, omzetnya bisa mencapai Rp20 juta per bulan. Tidak hanya itu, pengaruh domino ikut dirasakan oleh orang sekitar lewat pemberian lapangan kerja kepada empat orang.

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Neneng Apriani, pebisnis bawang hitam asal Malang. Bisnis ini berasal ketika dirinya tidak sengaja memproduksi bawang hitam sebagai bagian dari pengobatan pengganti nan ditempuh. Lewat pengarahan SETC, Neneng bisa menangkap celah pasar nan pemainnya tetap relatif terbatas.

Secara personal, Neneng nan pernah masuk 10 besar kejuaraan bergengsi nasional nan diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengaku bangga menjadi bagian dari UMKM bimbingan SETC.

Bawang hitam sendiri merupakan produk dari proses fermentasi bawang putih segar nan disimpan pada suhu 60-70 derajat Celsius selama 30-40 hari.

Melansir Alodokter, bawang hitam mempunyai sejumlah faedah medis mulai dari kesehatan jantung, menjaga gula darah hingga mencegah kanker. Saat ini produknya sudah dikirimkan ke banyak pelanggan, apalagi mencapai Turki dan Australia.

Neneng juga bercerita dengan bangga bahwa upaya nan digelutinya saat ini menjadi laboratorium bagi calon-calon ahli filsafat muda baru Indonesia.

Neneng mengaku bahwa rumah nan menjadi tempat operasi upaya UMKM miliknya sekarang telah menjelma jadi pusat penelitian mahasiswa, termasuk untuk bahan penelitian akhir. Neneng menyebut mahasiswa nan datang berasal dari beragam kampus, mulai Universitas Brawijaya hingga sejumlah kampus di Surabaya.

Selain Lasti dan Neneng, SETC juga memberikan pengarahan dan inkubasi bagi lebih banyak UMKM. SETC sendiri hingga saat ini telah memberi keahlian kewirausahaan kepada lebih dari 65.000 peserta dari seluruh Indonesia.

(inh)

Bagikan :  

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas