IHSG berpotensi menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/12), dengan rentang penguatan terbatas. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat meski terbatas pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/12).
"IHSG terlihat tetap berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan terbatas," ujar CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya dalam riset hariannya.
Salah satu alasannya adalah aliran biaya asing nan masuk ke dalam pasar modal Indonesia tetap menunjukkan minat investasi cukup besar.
"Dari sisi fundamental, perekonomian juga tetap memperlihatkan kestabilan dari informasi perekonomian nan terlansir," imbuhnya.
William optimistis aspek tersebut bakal menopang pertumbuhan IHSG baik dalam jangka pendek-menengah maupun panjang. Ia pun menyarankan penanammodal untuk memandang faktor-faktor ini sebagai bahan pertimbangan berinvestasi di pasar modal dalam negeri.
Adapun, prediksinya indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.681 dan resistance 6.871. Dengan saham pilihan, William merekomendasikan TBIG, HMSP, UNVR, ICBP, WIKA, GGRM, BBCA, dan BINA.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memperkirakan IHSG bakal menguat hari ini. "IHSG berkesempatan menguat untuk menguji (rentang) 6.854-6.896," tutur Herditya.
Meski demikian, menurutnya, pola IHSG tetap berada dalam fase bearish. Bearish adalah tren pergerakan saham nan tak bersuara dan condong turun.
Herditya memperkirakan hari ini IHSG bakal bergerak dalam rentang support 6.607 dan resistance 6.838. Saham pilihannya adalah ADMR, ASII, MYOR, PTBA.
IHSG ditutup di level 6.812 pada Jumat (16/12). Indeks saham menguat 60,33 poin alias plus 0,89 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, penanammodal melakukan transaksi sebesar Rp14,95 triliun dengan jumlah saham nan diperdagangkan sebanyak 18,82 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 219 saham menguat, 297 terkoreksi, dan 178 lainnya stagnan. Terpantau, enam dari sebelas indeks sektoral kompak menguat, dipimpin oleh sektor basic di nomor 1,53 persen.
[Gambas:Video CNN]
(cfd/bir)