Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo mengatakan beras impor 200 ribu ton bakal dijual ke pasar dengan nilai satuan tertinggi (HET) Rp9.450 per kg. (CNN Indonesia/Feby Febrina).
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo mengatakan beras impor sebanyak 200 ribu ton bakal dijual ke pasar dengan nilai satuan tertinggi (HET) Rp9.450 per kg.
Sementara, nilai jual beras impor dari Bulog ke pedagang sebesar Rp8.300 per kg.
"Bulog lepas Rp8.300, dijualnya di bawah HET Rp9.450 per kg," ujarnya di Tanjung Priok, Jumat (16/12).
Dalam kesempatan nan sama, Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan beras tersebut berasal dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan sebanyak nan bakal menjadi persediaan beras pemerintah (CBP).
Bulog membeli beras tersebut seharga Rp8.800 per kg. Selisih nilai beli dengan jual nantinya ditanggung oleh pemerintah.
"Kita belinya Rp8.800 (per kg), kelak kita melepasnya Rp8.300 (per kg). Nanti kita minta izin negara untuk (beras impor) diubah ke CBP, kelak selisihnya bakal diganti negara," kata Buwas.
Seluruh beras tersebut ditargetkan rampung sampai di Indonesia pada 24 Desember mendatang. Sementara tahap pertama beras sampai hari ini Jumat (16/12) di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Merak, masing-masing 5.000 ton.
Seluruh beras impor nantinya langsung disalurkan ke 14 pelabuhan di Indonesia.
"Langsung (beras) kita berangkatkan dari negara itu ke tempat tujuan. Jadi enggak lagi ditumpuk dalam satu tempat sehingga lebih praktis, murah, dan cepat," ujar Buwas.
Di sisi lain, CBP saat ini berkisar di 300 ribu ton. Padahal, CPB hingga akhir tahun ini ditargetkan minimal 1 juta ton. Buwas menjelaskan sasaran CBP rencananya dipenuhi dengan 500 ribu beras dalam negeri dan beras impor 500 ribu ton.
Untuk memenuhi sasaran itu, Bulog bakal kembali mengimpor 300 ribu ton pada awal tahun depan. Namun, belum ada kepastian terkait negara asal impor beras itu.
[Gambas:Video CNN]
(sfr/sfr)