PT Pertamina (Persero) buka bunyi soal viral bensin jenis Pertalite nan dicampur air di Tuban, Jawa Timur. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono).
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pertamina (Persero) buka bunyi soal viral bensin jenis Pertalite yang dicampur air di Tuban, Jawa Timur.
Fuel Terminal Manager Tuban Taruli Sondang Hasurungan Sagala mengaku pihaknya sudah menyelesaikan proses pengembalian Pertalite nan bercampur dengan air.
Ia menerima keluhan terkait perihal tersebut sejak Jumat (16/12) malam. Saat itu, fuel Tuban menerima pengembalian Pertalite nan bercampur dan telah mengirimkan kembali penggantinya.
"Hingga saat ini kami sampaikan bahwa proses pengembalian return BBM nan mengalami pencampuran air tersebut sudah kami terima di terminal BBM dan juga sudah kami kembalikan seluruh pengembalian produk tersebut kepada konsumen kami di SPBU," ujar Taruli melalui video nan diterima CNNIndonesia.com, Senin (19/12).
Ia mengetahui BBM itu tak layak pakai saat quality control. Menurutnya, penimbunan BBM nan dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. Termasuk pula proses pemeriksaan dilakukan sesuai patokan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Secara berkala kami juga melakukan pemeriksaan saat pengeluaran mobil tanki dan kami sampaikan seluruh prosedurnya sudah sesuai dengan ketetapan nan berlaku," jelasnya.
Taruli menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Sebelumnya, viral di media sosial soal video nan memperlihatkan Pertalite bercampur air. BBM tak layak itu diketahui saat uji sampling.
Beberapa SPBU di Wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendapat kiriman bensin tersebut.
Sementara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dua tangki BBM nan menimbun solar bersubsidi sukses diamankan polisi. Diduga, BBM itu bakal dijual kembali dengan nilai murah untuk digunakan dalam pembangunan proyek.
[Gambas:Video CNN]
(cfd/dzu)