Rupiah 'Demam' ke Rp15.612 di Tengah Penantian Kenaikan Suku Bunga BI

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Rupiah melemah 0,09 persen ke posisi Rp15.612 per dolar AS pada Senin (19/12) pagi. Rupiah melemah 0,09 persen ke posisi Rp15.612 per dolar AS pada Senin (19/12) pagi. (CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.612 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (19/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 14 poin alias minus 0,09 persen dibandingkan posisi sebelumnya.

Sementara itu, kebanyakan mata duit di area Asia terpantau menguat. Yuan China tumbuh 0,01 persen, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, ringgit Malaysia menguat 0,14 persen, dan baht Thailand naik 0,07 persen.

Dolar Singapura juga plus 0,24 persen, peso Filipina menguat 0,26 persen, yen Jepang naik 0,48 persen, dan won Korea Selatan tumbuh 0,72 persen.

Mata duit utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,41 persen, euro Eropa plus 0,24 persen, franc Swiss naik 0,20 persen, dolar Australia naik 0,52 persen, dan dolar Kanada tumbuh 0,39 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memandang rupiah tetap berkonsolidasi terhadap dolar AS, tetapi ada kemungkinan penguatan secara terbatas.

"Ekspektasi kenaikan suku kembang referensi BI pekan ini untuk mengimbangi kenaikan suku kembang referensi The Fed dan menekan inflasi di Tanah Air, membantu mendorong penguatan rupiah," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Namun, Ariston memandang pasar tetap mewaspadai sentimen resesi nan bisa kembali menekan aset berisiko, termasuk rupiah.

Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.560 sampai Rp15.620 per dolar AS pada hari ini.

[Gambas:Video CNN]

(skt/bir)

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas