Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tingkat inflasi dunia pada 2022 merupakan nan terburuk dalam 40 tahun terakhir. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tingkat inflasi global pada 2022 merupakan nan terburuk dalam 40 tahun terakhir.
Lonjakan inflasi disebabkan oleh kenaikan nilai pangan dan daya akibat terganggunya rantai pasok imbas perang Rusia-Ukraina.
"Kenaikan nan sangat tinggi itu menyebabkan inflasi di beragam negara maju apalagi ini dianggap 40 tahun terburuk, selama 40 tahun terakhir," ujar Ani, sapaan akrabnya dalam forum 'Tempo; Manifesto Orang Muda Indonesia Untuk Keberlanjutan', Kamis (15/12).
Ia melanjutkan kenaikan inflasi ini pun membikin pemerintah dan kreator kebijakan lainnya turun tangan. Dari sisi moneter, banyak bank sentral nan mengerek suku kembang referensi guna mengendalikan inflasi.
Di sisi lain, kebijakan suku kembang itu menimbulkan tekanan pada keahlian ekonomi. Alhasil pertumbuhan ekonomi suatu negara melambat.
"Perubahan ekonomi bakal terjadi dan apalagi terjadi capital outflow bagi negara-negara berkembang nan kemudian menyebabkan pengaruh terhadap nilai tukar," imbuh Ani.
Inflasi di beberapa negara memang menyentuh level nan tinggi beberapa waktu belakangan. Turki mengalami lonjakan inflasi hingga 83,4 persen pada September 2022. Ada juga Rusia nan inflasinya mencapai 13,7 persen pada bulan lalu.
Selain kedua negara itu, inflasi Argentina juga mencapai 83 persen pada September 2022, naik dari 78 persen pada bulan sebelumnya.
Tingkat inflasi tahunan Belanda juga melonjak menjadi 14,5 persen pada September 2022, naik dari 12 persen pada bulan sebelumnya. Ini menjadi kenaikan nilai konsumen tercepat sejak September 1971.
Sementara, lonjakan inflasi Inggris Raya mencapai 10,1 persen pada September 2022, turun dari 9,9 persen pada bulan sebelumnya.
Di Indonesia sendiri lonjakan inflasi tetap berada di level 5 persen. Terbaru, inflasi RI mencapai 5,42 persen pada November 2022.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/dzu)