Tiga Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang RI pada November 2022

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

BPS mencatat tiga negara menjadi penyumbang surplus neraca jual beli RI pada November, ialah AS, India, dan Filipina. BPS mencatat tiga negara menjadi penyumbang surplus neraca jual beli RI pada November, ialah AS, India, dan Filipina. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga negara sebagai penyumbang surplus terbesar neraca perdagangan RI pada November 2022.

Ketiganya adalah Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina. Tercatat AS menjadi negara paling besar menyumbang surplus neraca perdagangan dengan nilai US$1,31 miliar.

Angka tersebut terdiri dari ekspor non migas sebesar US$2,1 miliar dan impor sebesar US$785,8 juta.

Disusul India nan menyumbang surplus senilai US$1,17 miliar nan terdiri dari ekspor US$1,61 miliar dan impor US$447,2 juta.

Selanjutnya, Filipina menyumbang surplus sebesar US$1,02 miliar nan terdiri dari ekspor sebesar US$1,15 miliar dan impor US$134,4 juta.

Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$5,16 miliar alias setara dengan Rp80,6 triliun (asumsi kurs Rp15.621 per dolar AS) secara bulanan pada November 2022.

Namun, surplus lebih rendah dibandingkan Oktober nan sebesar US$5,67 miliar alias setara dengan Rp88,2 triliun.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan capaian neraca jual beli Indonesia sudah mengalami surplus dalam 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Neraca perdagangan peralatan mencapai surplus sebesar US$5,16 miliar. Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan November 2022 membekukan surplus selama 31 bulan berturut-turut," papar Habibullah dalam konvensi pers, Kamis (15/12).

Habibullah mengatakan kenaikan neraca jual beli lantaran nilai ekspor melonjak 5,58 persen dari US$22,85 miliar pada November 2021 menjadi US$24,12 miliar pada November 2022.

Sementara, nilai impor hanya US$18,96 miliar alias turun 1,89 persen dari tahun lampau nan sebesar US$19,33 miliar.

Neraca perdagangan komoditas nonmigas tercatat surplus US$6,83 miliar. Sedangkan, untuk neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar US$1,67 miliar.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/bir)

Selengkapnya
Sumber Investing
Investing
Atas